Percaya atau tidak, terbukti atau tak terbukti tapi tetap saja buktinya tak ada seorangpun yang mengerti kita seutuhnya. Sekalipun orang itu ingin sekali mengerti kita, mereka tetap saja tak akan mengerti kita. Karna diri kita ini bukanlah sesuatu yang mudah dimengerti. karena diri kita bukan lah hal yang pasti seperti pemecahan soal matematika.
jika kita berbicara tentang cinta yang mengidamankan seseorang yang pengertian, mungkin bisa kita dapatkan. Tapi, pengertian dengan mengerti itu adalah kata-kata yang hampir sama tetapi sebenarnya berbeda. Contohnya saja, jika guru bertanya kpd muridnya
"APAKAH KALIAN MENGERTI PEKERTIAN INI ANAK-ANAK?"
maka murid yang mengerti akan menjawab
"MENGERTI BUK."
Dari contoh dialog tsb yg memang tdk nyambung menurut Anda. Tapi, dibalik itu ada sebuah pengertian bahwa mengerti dan pengertian itu berbeda. Kalau sama,tak kan aneh dan janggal bila si murid tadi menjawab pertanyaan guru nya dengan berkata:
"PENGERTIAN BUK??"
tapi, kenyataan nya si guru tadi akan bingung tentang presepsi muridnya.
Kita sbg makhluk yang memiliki hati dan perasaan tentu saja ingin dimengerti. Tapi tetap saja mereka berpikir tak ada yang mengerti mereka, termasuk "dia,dia,dan dia" yg dekat dg nya. Mereka menyebutkan orang yang tek mengerti mereka secara satu persatu. tapi apakah mereka yang menyebutkan tadi juga mengerti orang yang ditunjuk nya itu.
PASTI TIDAK...
KALAU ANDA MERASA ANDA MENGERTI, ANDA BERARTI SOK TAU TERHADAP ISI HATI SESEORANG...
Manusia adalah sosok yang egois, dan mudah sekali MERASA. Merasa dia paling inilah, itulah dan ini itu...
Terkadang sedikit saja atau baru saja tertimpa kemalangan dan masalah, Manusia pasti akan langsung merasa bahwa dirinyalah yang paling sial di dunia ini.
"MENGAPA HAL INI HARUS TERJADI PADAKU?"
"MENGAPA TIDAK YANG LAIN SAJA"
Kapan mereka akan tegar jika selalu mengeluh?
Kapan mereka akan dapat lulus dari ujian Allah SWT?
begitu juga sebaliknya, jika manusia itu baru mendapatkan hal yang menyenangkan. Ia akan merasa yang paling beruntung didunia ini. yang lainnya adalah beruntung dibawahnya... Sykur2 kalo meraka bersyukur, tp yg parah nya lg, mereka masih saja melihat ke atas dr segi negatif...
yakni, mereka mengupat karena kesenangan yg didapatinya belum melampaui kesenangan org lain...
Sikap manusia memang banyak yang hampir sama, tapi tetap saja ada perbedaan yang membuat mereka sulit dimengerti seutuhnya.
Meskipun temanya sama, tetap saja kasus nya berbeda.
Dan sekali lagi, tetap saja yang tak ada yang mengerti kita seutuhnya, Untuk itu jangan mengarapkan orang lain yang musti mengerti kita. Tapi, kita lah yang terlebih dulu mengerti diri kita dan mengintropeksi diri atas keegoisan kita.
Kunci keberhasilan kita bukanlah ditangan orang lain, tetapi ditangan kita sendiri..
semoga artikel ini dapat bermanfaat..
terimakasih atas segala perhatian...^_^
jika kita berbicara tentang cinta yang mengidamankan seseorang yang pengertian, mungkin bisa kita dapatkan. Tapi, pengertian dengan mengerti itu adalah kata-kata yang hampir sama tetapi sebenarnya berbeda. Contohnya saja, jika guru bertanya kpd muridnya
"APAKAH KALIAN MENGERTI PEKERTIAN INI ANAK-ANAK?"
maka murid yang mengerti akan menjawab
"MENGERTI BUK."
Dari contoh dialog tsb yg memang tdk nyambung menurut Anda. Tapi, dibalik itu ada sebuah pengertian bahwa mengerti dan pengertian itu berbeda. Kalau sama,tak kan aneh dan janggal bila si murid tadi menjawab pertanyaan guru nya dengan berkata:
"PENGERTIAN BUK??"
tapi, kenyataan nya si guru tadi akan bingung tentang presepsi muridnya.
Kita sbg makhluk yang memiliki hati dan perasaan tentu saja ingin dimengerti. Tapi tetap saja mereka berpikir tak ada yang mengerti mereka, termasuk "dia,dia,dan dia" yg dekat dg nya. Mereka menyebutkan orang yang tek mengerti mereka secara satu persatu. tapi apakah mereka yang menyebutkan tadi juga mengerti orang yang ditunjuk nya itu.
PASTI TIDAK...
KALAU ANDA MERASA ANDA MENGERTI, ANDA BERARTI SOK TAU TERHADAP ISI HATI SESEORANG...
Manusia adalah sosok yang egois, dan mudah sekali MERASA. Merasa dia paling inilah, itulah dan ini itu...
Terkadang sedikit saja atau baru saja tertimpa kemalangan dan masalah, Manusia pasti akan langsung merasa bahwa dirinyalah yang paling sial di dunia ini.
"MENGAPA HAL INI HARUS TERJADI PADAKU?"
"MENGAPA TIDAK YANG LAIN SAJA"
Kapan mereka akan tegar jika selalu mengeluh?
Kapan mereka akan dapat lulus dari ujian Allah SWT?
begitu juga sebaliknya, jika manusia itu baru mendapatkan hal yang menyenangkan. Ia akan merasa yang paling beruntung didunia ini. yang lainnya adalah beruntung dibawahnya... Sykur2 kalo meraka bersyukur, tp yg parah nya lg, mereka masih saja melihat ke atas dr segi negatif...
yakni, mereka mengupat karena kesenangan yg didapatinya belum melampaui kesenangan org lain...
Sikap manusia memang banyak yang hampir sama, tapi tetap saja ada perbedaan yang membuat mereka sulit dimengerti seutuhnya.
Meskipun temanya sama, tetap saja kasus nya berbeda.
Dan sekali lagi, tetap saja yang tak ada yang mengerti kita seutuhnya, Untuk itu jangan mengarapkan orang lain yang musti mengerti kita. Tapi, kita lah yang terlebih dulu mengerti diri kita dan mengintropeksi diri atas keegoisan kita.
Kunci keberhasilan kita bukanlah ditangan orang lain, tetapi ditangan kita sendiri..
semoga artikel ini dapat bermanfaat..
terimakasih atas segala perhatian...^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar